Yuk nengok Winnie the Pooh !










Sehabis nonton Film Christopher Robin di BEC saya langsung meluncur pakai motor ke Rumah Umi di Nangka Suni – Wastu Kencana, Mang Niki sudah Nunggu di Sana karena sudh janjian sebelumnya.

Banyak dari kita salah menempatkan prioritas dalam hidup yang berakibat pada tidak tercapainya hal yang kita tuju, semisalnya yang dituju kebahagiaan, karena lebih memilih cari uang yang sangat banyak jadi harus kerja siang-malam sampai melupakan perhatian untuk anak akibatnya adalah tidak “dekat” sama anak sendiri padahal uang yang dicari juga buat membahagiakan anak, kan jadi gak bahagia ya? contoh lagi lebih memilih makanan enak dari pada makanan sehat hasilnya? Yaa penyakitanlah! padahal tujuan makan sejatinya adalah untuk menyambung hidup eh malah salah prioritas jadinya yaa tujuan dari makannya malah jadi paradoks, satu lagi contoh adalah lebih mendahulukan kehidupan dunia yang fana ketimbang akhirat yang selamanya hahahahaha udah lah yaa.......

Film Christopher Robin membahas salah satu hal yang saya sebut diatas masalah prioritas  tentu saja kecuali tentang memilih mendahulukan kehidupan dunia dari pada akhirat, di Film ini Chistopher Robin  diceritakan beranjak dewasa dan perlahan melupakan Winnie the pooh dan Geng yang menjadi kawan setia di masa kecilnya, kalau kalian suka atau pernah sesekali nonton film Winnie the Pooh kalian mungkin menyadari “ unik” nya  karakter yang ada dalam tokoh  di film ini jika di bandingkan tokoh-tokoh keluaran Disney yang lain, Geng Pooh ini punya kecenderungan memandang dunia dengan lebih pesimistik dan gelap bahkan dibeberapa artikel  menyebutkan bahwa tokoh-tokoh dalam Geng Pooh memang representasi  dari beberapa gangguan mental yang biasa dialami anak seperti ADHD, Hyper active, Autis dan Cemas yang akut. Walau gak sekelam masa lalu Logan si Wolverine tapi cukup ganggu gak sih masa kecil kita dihiasi sama tokoh-tokoh macam Geng Pooh yang punya sifat pesimistis, depresian gitu. Baru ngeh? Sama ~ 

Diceritakan bahwa Christopher Robin dewasa sudah pindah ke London dan  menjabat top manajemen di kantornya, tempat kerja Christopher Robin adalah sebuah perusahaan produsen koper untuk piknik, oh iya film ini berlatar perang dunia II  dan pada masa perang siapa juga yang mau pergi liburan? semua tempat sewaktu-waktu bisa saja jadisasaran tembak. degan kondisi yang demikian maka perusahaan tempat Christopher Robin bekerja mengalami krisis bahkan harus melakukan pemecatan besar-besaran, Nah disinilah konfliknya dimulai Christoper Robin yang sangat diandalkan dan ditekan oleh perusahaan untuk memecahkan masalah krisis ini ia harus kerja ekstra hingga larut dan di akhir pekan, sampai-samapai  mengabaikan anak dan istrinya di rumah. nah bagaimana Christopher Robin memecahkan masalahnya? nonton aja sendiri~

Selain untuk beromantisme dengan tokoh yang mengisi masa kecil kita, film Chistopher Robin juga mencubit kita untuk sadar, sedikit bersenang-senang dikehidupan orang dewasa itu juga kewajiban dan jangan lupa pulang ke rumah untuk memastikan bahwa orang yang kita sayang tahu kalau kita sayang mereka. 

Eh tapi kayanya film ini sudah turun layar di bioskop, jadi kalau belum nonton yang mau streaming  harap sabar aja nunggu film ini keluar di web-web streaming ilegal kesayangan kalian yaa  :D

Ditulis dalam keadaan ngantuk tapi gak bisa tidur karena kambuhnya Asam Urat dan dihantui rasa takut kehilangan kawan-kawan untuk nonton konser musik jam 00:26 15/09/2018. Bandung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Playlist Lagu waktu Ibu Meninggal. #1

Menghadiri Selebrasi Milad 25 Tahun Turtle Jr.

MUNGKIN KITA YANG SALAH BACA RAMBU.